Sejumlah Alasan Mengapa Kepadatan Tulang Menurun di Usia 30an
Admin Juni 16, 2021
Sejumlah Alasan Mengapa Kepadatan Tulang Menurun di Usia 30an
Pada usia 30 biasanya manusia akan mengalami titik balik untuk pencapaian dalam hidup, baik di dunia pekerjaan maupun kehidupan rumah tangga atau keluarga. Pada usia tersebut, metabolisme tubuh juga mulai mengalami penurunan.
Sama halnya dengan kepadatan pada tulang yang harus selalu diperhatikan. Bahkan Anda harus memberi perhatian ekstra pada kesehatan tulang, agar bisa terhindar dari osteoporosis atau tulang keropos.
Penyakit pada tulang ini tak bisa dianggap remeh, karena tulang bisa melemah, keropos, bahkan memicu rasa nyeri pada area persendian seperti misalnya lutut. Salah satu penyebab kepadatan tulang yang menurun adalah saat tubuh mengambil cadangan kalsium pada tulang.
Ditambah lagi dengan adanya pembentukan tulang yang baru, yang ternyata bisa menjadi lebih lambat jika dibandingkan dengan hilangnya jumlah kalsium atau yang diserap oleh tubuh. Tulang pun menjadi lebih berongga karena terdapat kandungan mineral, yang terus menerus berkurang.
Walaupun kondisi ini memang sudah biasa dialami oleh banyak orang atau semua manusia, tapi sebaiknya Anda bisa mencegahnya dari sekarang. Untuk itu, Anda harus mengetahui faktor apa saja yang bisa membuat tulang hilang kepadatannya.
Hal itu akan membuat Anda menjadi lebih sadar kondisi kesehatan pada tulang Anda, sehingga Anda bisa melakukan tindakan pencegahan. Berikut ini beberapa alasan yang mungkin menjadi faktor penyebab menurunnya kepadatan tulang pada usia 30 tahunan.
BACA JUGA: Langkah-langkah Sederhana dalam Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh di Masa Pandemi
4 Faktor Penyebab Menurunnya Kepadatan Tulang di Usia 30 Tahunan
1. Kurangnya Asupan Vitamin D dari Makanan
Faktor yang paling utama yang sangat mempengaruhi kepadatan tulang adalah pola makan yang dijalankan saat ini. Nutrisi memiliki peran yang sangat penting dalam suplai kebutuhan kalsium pada tubuh, yang khususnya dibutuhkan oleh tulang.
Beberapa jenis makanan yang mengandung kalsium tinggi diantaranya yaitu daging merah, keju, biji bunga matahari, ikan laut, susu, yoghurt, dan juga bayam. Apabila konsumsi makanan tersebut tidak terpenuhi dengan baik maka lama kelamaan kepadatan tulang ini akan mengalami penurunan.
Apabila dibiarkan dalam waktu yang lama maka gangguan kesehatan tulang seperti osteoporosis tersebut, atau osteopenia akan dialami lebih cepat dalam usia yang terbilang muda.
2. Kebiasaan Merokok
Bukan menjadi rahasia lagi apabila di dalam sebatang rokok ada banyak sekali zat berbahaya yang tidak baik untuk kesehatan tubuh. Tak hanya membuat sistem pernapasan menjadi terganggu, tapi menjadi perokok berat juga akan membuat Anda kehilangan kepadatan tulang lebih cepat.
Kandungan racun yang terdapat dalam rokok juga akan membuat tubuh tidak mampu menyerap kalsium dengan maksimal. Terutama dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya.
Tubuh pun akan menarik kalsium dari tulang yang dimana mineralnya tak dapat tergantikan, karena adanya gangguan dalam proses penyerapan sari. Itulah mengapa, berhenti merokok sangat dianjurkan dan bukan hanya untuk kebersihan lingkungan atau untuk kesehatan tulang.
3. Kecanduan Alkohol
Sama halnya dengan rokok, konsumsi alkohol hingga kecanduan juga tidak baik untuk kesehatan tulang. Alkohol akan memberi dampak buruk untuk kepadatan tulang karena kecanduan rokok/alkohol akan membuat tubuh tak mampu menyerap nutrisi dengan baik dan juga kalsium.
Ketika tubuh tak bisa menyerap kalsium dengan sempurna maka cara yang paling mudah adalah mengambilnya dari tulang kita. Itulah sebabnya tulang pun menjadi mudah rapuh karena tidak terganti dengan sari makanan yang mengandung mineral yang tinggi.
Konsumsi alkohol berlebihan juga akan membuat Anda lebih mudah kehilangan keseimbangan, serta lebih sering terjatuh. Hal itu juga akan berpotensi pada terjadinya cedera tulang yang akan membuat kesehatannya menjadi semakin parah.
4. Jarang Berolahraga
Olahraga tak hanya akan menaikkan metabolisme tubuh Anda tetapi juga akan menjaga kepadatan tulang dengan baik.
Apabila selama di usia remaja sampai usia 20an Anda malas berolahraga, misalnya jenis olahraga ringan seperti tenis, joging, atau naik tangga, maka pada usia 30an tulang pun akan kehilangan masa kepadatannya.
Maka dari itu, luangkanlah waktu untuk berolahraga setidaknya 30 menit saja setiap harinya. Sehingga hal itu akan baik untuk kesehatan tubuh Anda.
Itulah beberapa faktor yang akan berkontribusi pada kepadatan tulang yang menurun pada usia 30 tahun. Tak hanya menghindari faktor tersebut tetapi Anda juga dianjurkan untuk konsumsi suplemen yang mengandung kalsium, vitamin B6, C, D dan juga mineral.
Untuk menjaga kesehatan tulang dengan asupan mineral yang terpenuhi. Sama halnya pada CDR yang mengandung strong bone formula, yang diformulasikan khusus untuk membantu mempertahankan kesehatan serta kepadatan tulang.
Tulang menjadi penopang tulang yang cukup vital bagi tubuh. CDR tersedia dalam berbagai macam rasa seperti jeruk segar dan juga fruit punch.
CDR atau Calcium D Redoxon
CDR sangat bermanfaat untuk menjaga supaya tulang selalu sehat, kuat, dan kebutuhan kalsium pada tubuh juga selalu terpenuhi. Suplemen yang satu ini mengandung vitamin D, B6, dan C, serta kalsium. Anda bisa membelinya secara bebas tanpa harus menggunakan resep dokter.
CDR juga disebut sebagai vitamin untuk tulang yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil / menyusui. Ibu hamil dan juga menyusui memerlukan lebih banyak asupan kalsium, yang jumlahnya harus lebih banyak dibanding perempuan yang tidak sedang hamil / menyusui.
Kebutuhan kalsiumnya pun lebih banyak dan sangat berfungsi untuk mencegah komplikasi selama masa kehamilan, serta mampu membantu tumbuh kembang janin. Namun jika Anda ibu hamil / menyusui tetap harus berkonsultasi dulu dengan dokter saat akan mengkonsumsi CDR.
CDR sebaiknya dikonsumsi oleh pria / wanita yang usianya di bawah 40 tahun, sedangkan CDR Fortos memang diperuntukkan oleh mereka yang usianya sudah lebih dari 40 tahun. Dosis pemakaian CDR dan juga CDR fortos adalah 1 tablet setiap harinya.
Sebaiknya konsumsi CDR setelah makan, agar manfaatnya lebih terasa oleh tubuh.
Cara Konsumsi CDR dengan Benar
Anda harus mengkonsumsi CDR sesuai dengan aturan pakai yang ada pada kemasan produknya, atau atas anjuran dokter terkait. CDR juga lebih baik dikonsumsi setelah makan. Simpan di tempat yang suhunya kering dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Suplemen, kalsium, mineral, dan juga vitamin yang terkandung di dalamnya akan melengkapi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Khususnya jika seseorang mengalami kondisi yang disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin dan mineral, yang tak akan cukup memenuhi kebutuhan dalam tubuh.
Seseorang bisa memenuhi kalsium setiap harinya dengan konsumsi makanan/minuman yang tinggi kalsiumnya. Contohnya seperti keju, susu, dan yoghurt. Kalsium juga bisa Anda dapatkan dari makanan seperti sayuran hijau, gandum, kacang kedelai, kangkung, dan sebagainya.
Ada beberapa orang yang membutuhkan suplemen kalsium, yaitu:
- Vegetarian.
- Pasien intoleransi laktosa yang harus menghindari susu atau produk olahannya.
- Penderita gangguan pencernaan/usus yang akan menurunkan proses penyerapan kalsium.
- Penderita osteoporosis.
- Seseorang yang konsumsi terlalu banyak garam sehingga tubuhnya mengeluarkan lebih banyak kalsium.
- Pasien yang menjalani pengobatan kortikosteroid dalam jangka panjang.
Anda bisa mengkonsumsi suplemen CDR sesuai aturan pakainya dan rutin, untuk memenuhi kebutuhan kalsium dalam tubuh setiap harinya. Jika memiliki gangguan kesehatan lainnya, bisa berkonsultasi dahulu pada dokter. Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!