Skip to main content

Mau UANG?? Kirim artikel yang berkaitan dengan niche Blog Info Corner DISINI. Artikel/tulisan yang disetujui akan dapat imbalan uang, atau dapat ditukar dengan pemberian Backlink Nofollow dari Kami.

×

Mengenal Informasi Akuntansi Sebagai Bahasa Bisnis

Mengenal Informasi Akuntansi Sebagai Bahasa Bisnis
Mengenal Informasi Akuntansi Sebagai Bahasa Bisnis

Mengenal Informasi Akuntansi Sebagai Bahasa Bisnis

Kegiatan suatu perusahaan memiliki proses yang sangat kompleks. Contohnya, untuk menghasilkan laporan keuangan harus melalui proses identifikasi, pengukuran, hingga dilakukan pelaporan. Informasi keuangan yang tersedia pun harus diukur tingkat kredibelnya. Untuk itu, diperlukan sistem informasi akuntansi agar memudahkan para pemakainya.

Informasi akuntansi mempunyai peran yang signifikan dalam pengambilan keputusan. Kegiatan transaksi keuangan suatu perusahaan diolah melalui akuntansi. Oleh karenanya, akuntansi acap kali disebut sebagai bahasa bisnis. Agar dapat memahami informasi akuntansi dengan lebih dalam, berikut penjelasannya.

BACA JUGA: 8 Manfaat Informasi Akuntansi Bagi Pemerintah

1. Pengertian Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi memiliki arti suatu informasi dalam bentuk catatan atau laporan aktivitas ekonomi suatu perusahaan. Informasi akuntansi harus disusun dengan terencana agar memudahkan dalam pengambilan keputusan dan kejelasan dalam penilaian, serta tidak membingungkan para penggunanya.

Sistem informasi akuntansi akan memudahkan pihak manajemen dalam mengendalikan kerja sistem yang sedang dipakai. Pada tahun-tahun lalu, informasi akuntansi masih disajikan secara manual. Namun, saat ini, sistem informasi akuntansi lebih mudah tersedia karena dapat dilakukan secara otomatis.

2. Manfaat Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi yang memiliki peran sangat penting, tentu juga mempunyai banyak manfaat bagi perusahaan. Berikut manfaat informasi akuntansi.

2.1. Memberikan Informasi Keuangan Untuk Pihak Manajemen

Sistem informasi keuangan ini penting dalam memberikan informasi kepada perusahaan. Para pemangku kepentingan dapat menggunakan informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan banyaknya data yang disajikan, ini memberikan kecukupan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Jadi, keputusan yang diambil pun akan teruji keakuratannya.

Selain itu, pemakai informasi akuntansi dapat menggunakan ini sebagai pengendalian (control). Sebab, adanya proses identifikasi dalam pembuatan informasi akuntansi dapat memberikan gambaran hal-hal yang perlu dibatasi. Selanjutnya, hal ini tentu dapat menjadi kontrol bagi pihak manajemen.
Pihak manajemen juga menggunakan informasi akuntansi untuk koordinasi dengan berbagai pihak serta sebagai perencanaan. Hal ini mesti menjadikan sistem informasi sangat bermanfaat bagi pihak manajemen.

2.2. Sebagai Alat Pengendali Keuangan

Perusahaan dapat mengetahui keuntungan atau kerugian melalui adanya informasi akuntansi ini. Perhitungan untung dan rugi merupakan pembukuan penting. Hal itu menggambarkan kinerja perusahaan pada masa tertentu. Sudah pasti bahwa tujuan setiap perusahaan adalah mendapatkan profit atau keuntungan.

Dengan adanya informasi akuntansi, perusahaan dapat mengatur pengeluaran biaya serta menyusun rencana untuk meningkatkan pendapatan. Untuk mencapai tujuan mendapatkan keuntungan tersebut, perusahaan menggunakan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan.

2.3. Sebagai Bahan Evaluasi Perusahaan

Informasi akuntansi yang disusun selama masa tertentu dapat menjadi bahan evaluasi. Bagi perusahan, evaluasi merupakan hal yang dibutuhkan. Adanya evaluasi menjadikan perusahaan terus tumbuh lebih baik dari keadaan sebelumnya. Pihak internal perusahaan akan dapat memberikan penilaian terhadap kinerja perusahaan. Karena hal inilah, perusahaan terus berkembang.

Hal-hal yang dapat dievaluasi antara lain mengenai stategi pemasaran, strategi pemasukan, dan stategi pengeluaran. Ketiga strategi tersebut berperan penting dalam kemajuan perusahaan. Jadi, dengan mengevaluasi ketiga hal tersebut, menjadikan perusahaan lebih strategis dalam menganalisis perilaku pasar dan meningkatkan penjualan.

2.4. Memberikan Laporan Kepada Pihak Eksternal

Sistem informasi akuntansi juga memiliki manfaat bagi pihak eksternal perusahaan. Misalnya, investor, kreditor, karyawan, maupun masyarakat membutuhkan informasi akuntansi yang mereka butuhkan dalam kerja sama dengan perusahaan terkait. Dengan demikian, informasi akuntansi menjadi gambaran awal di mata para pihak eksternal.

Pihak eksternal dapat menilai berhasil atau tidaknya kerja sama dengan menganalisis gambaran kinerja melalui informasi akuntansi.

3. Arus Informasi Akuntansi

Bagaimana proses penyusunan informasi akuntansi? Informasi akuntansi disusun dengan urutan sebagai berikut.

  • Mengenali pemakai informasi
  • Mengevaluasi kebutuhan informasi dari pemakai
  • Merancang sistem informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai
  • Mencatat data ekonomi mengenai kegiatan usaha dan hal-hal yang terjadi pada perusahaan
  • Menyiapkan laporan akuntansi untuk pemakai

4. Prinsip Dasar Dalam Sistem Informasi Akuntansi

  • Keamanan, yaitu akses data dan informasi dikontrol dan dibatasi untuk digunakan bagi yang berwenang saja.
  • Kerahasiaan, yaitu tindakan untuk memastikan tidak adanya akses yang tidak sah terhadap informasi yang tersimpan.
  • Privasi, yaitu penggunaan datanya dilakukan secara privat.
  • Memproses integritas, yaitu pemprosesan data dilakukan secara lengkap, utuh, dan tepat.
  • Ketersediaan, yaitu sistem informasi tersedia sebagai laporan keuangan ekonomi dan keadaan perusahaan.

5. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Komponen informasi akuntansi terdiri dari:

5.1. Masukan (input)

Masukan adalah seluruh data yang masuk dalam sistem akuntansi. Masukan memuat transaksi, pernyataan, permintaan, perintah, dan pesan. Aturan dalam memasukkan data harus mengikuti memperhatikan tentang identifikasi, otorisasi, tata letak, dan pengolahannya. Memasukkan data ke sistem akuntansi dapat dilakukan dengan cara tulisan tangan ataupun papan ketik.

5.2 Keluaran (output)

Output adalah produk dari sistem informasi. Output ini berupa informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen ataupun semua pemakai informasi. Produk keluaran dapat berupa faktur, surat order pembelian, laporan anggaran, serta hasil pengambilan keputusan.

5.3. Model Blok

Model berupa logico-mathematical yang mengolah data kemudian disimpan agar dapat memproduksi output yang dikehendaki. Model ini juga dapat menggabungkan data menjadi laporan ringkas yang lebih sederhana.

5.4. Teknologi

Teknologi adalah komponen pendukung sistem akuntansi. Komponen lain dapat diproses dengan teknologi. Sebab, teknologi dapat mengendalikan seluruh sistem. Mulai dari menangkap data input, serta menyimpan dan menghasilkan data. Teknologi bisa digolongkan menjadi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sistem aplikasi.

5.5. Basis Data

Basis data adalah tempat menyimpan data yang dapat diakses oleh pemakai informasi. Ada dua jenis basis data, yaitu fisik dan logis. Basis data fisik dilakukan melalui media fisik seperti flashdisk, pita magnetik, kaset, dan lain-lain. Sementara basis data logis lebih memerhatikan agar sistem penyimpan menjadi ketepatan penyajian sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna informasi.

5.5. Pengendalian

Pengendalian berkaitan dengan perlindungan sistem informasi dari bahaya, seperti kecurangan, sabotase, atau kemungkinan lainnya.

6. Hambatan Dalam Sistem Informasi Akuntansi

Setiap sistem tidak selalu berjalan lancar. Ada hambatan-hambatan dalam penggunaannya. Begitu pula dengan sistem informasi akuntansi. Berikut hambatan umum yang sering ditemui.

  • Dibutuhkan perangkat lunak yang dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan seratus persen.
  • Sumber daya manusia atau pekerja belum sepenuhnya kompeten dalam menggunakan sistem informasi sehingga dibutuhkan pelatihan.
  • Informasi yang dihasilkan masih kurang lengkap sehingga diperlukan verifikasi kembali.

Sistem informasi akuntansi mempunyai banyak manfaat bagi perusahaan. Apabila perusahaan ataupun pihak manajemen menerapkan SIA dengan baik, semua laporan dapat disajikan dengan tepat. Dengan ketepatan pelaporan, pengambilan keputusan dapat lebih cepat. Akibatnya, baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan dapat merasakan manfaat SIA secara maksimal.

SIA sangat efektif dalam membantu kinerja perusahaan. Dalam jangka panjang, penggunaan SIA yang tepat akan membantu perusahaan menuju ke arah tercapainya kemajuan.